"Bangunan pura memang sangat
melekat dengan Pulau Dewata Bali. Tapi di Pulau Bangka juga terdapat
pura sebagus di Bali. Pura Simpang Rimba namanya, berada di Kabupaten
Bangka Selatan. Mau tahu?"
Pura merupakan rumah ibadah pemeluk agama Hindu. Di Indonesia, pura
banyak terdapat di Pulau Dewata, Bali, yang mayoritas penduduknya memang
pemeluk agama Hindu. Sangat jarang sekali ditemukan pura di
tempat-tempat lain. Apalagi di daerah yang jaraknya jauh sekali dari
Pulau Bali. Namun siapa mengira, ternyata di Pulau Bangka yang jaraknya
barangkali ratusan kilometer dari Pulau Bali, ada bangunan pura yang
dibangun oleh pemeluk Hindu. Padahal, selain jaraknya yang jauh dari
Bali, Pulau Bangka juga dikenal sebagai tanah Melayu yang penduduknya
Muslim
Nah, inilah mungkin keunikan Pulau Bangka di mana toleransi antar
umat beragama tetap erat terjaga di sana. Orang-orang di sana hidup
rukun satu sama lain, tak memandang agama. Sekali pun penduduknya
mayorita Muslim, bukan berarti mereka tidak menerima kedatangan pemeluk
agama lain. Buktinya, selain tempat ibadah agama Islam yang mudah ditemui, di
sana banyak terdapat banguanan rumah ibadah agama lain. Bahkan, jangan
heran bila sesekali Anda melihat bangunan masjid yang berdampingan
dengan kelenteng, tempat ibadah penganut Kong Hu Cu.
Selain itu, di sana ternyata juga ada pura, tempat ibadah umat Hindu.
Beda dengan kelenteng yang dengan mudah ditemui di setiap sudut
kota-kota utama di Pulau Bangka, pura justru sebaliknya. Pura yang ada di Pulau Bangka terletak di Dusun Trans III, Desa
Simpang Rimba, Kecamatan Simpang Rimba, Kabupaten Bangka Selatan,
sekitar 11O kilometer dari Toboali, ibukota Kabupaten Bangka Selatan.
Selain dari Toboali, akses menuju Pura Simpang Rimba juga bisa langsung
dari Pangkalpinang.
Suatu
hari, berbekal rasa penasaran, saya pergi menyambangi Pura
Simpang Rimba bersama sahabat karib saya Ahmad Faisal yang sekarang
bekerja di Samarinda, Kalimantan Timur. Mengendarai sepeda motor, dari
Pangkalpinang kami berdua menuju Simpang Rimba di Bangka Selatan. Di
sepanjang jalan, tak lupa kami bertanya pada warga yang kami temui
perihal lokasi pura itu. Akhirnya, sampailah kami di komplek pura yang
berada di lingkungan asri dengan pepohonan dan perkebunan warga di
sekelilingnya
Pura di Simpang Rimba ada dua yang jaraknya saling berdekatan, yakni
Pura Puseh Wanasari dan Pura Penataran Peed. Semuanya dibangun oleh
orang Hindu dari Bali yang merantau ke Bangka suatu ketika dengan
beragam alasan. Seorang warga yang diberi tugas mengelola dan menjaga
pura-pura itu bercerita bahwa pura tersebut sengaja tidak diberi warna.
Alasannya biar alami sebagaimana hubungan manusia dengan Sang Maha
Pencipta.
Selain di Desa Simpang Rimba, ternyata ada pula pura lain yang ada di
desa-desa sekitar, seperti pura di Desa Sumber Jaya Permai dan Desa
Pancal Tunggal yang berada di Kecamatan Pulau Besar, masih kabupaten
yang sama. Nah, Anda yang belum sempat ke Bali, terutama warga sekitar
Bangka yang ingin melihat pura secara langsung, datanglah ke Simpang
Rimba.
(Artikel yang sama juga bisa dibaca di detik.com dengan judul "Pura Simpang Rimba, Nuansa Hindu di Pulau Bangka" oleh penulis yang sama)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar