Selasa, 22 April 2014

ADA BUNDA MARIA DI GUA BELINYU BANGKA


Selain menyajikan keindahan pantai dan wisata kuliner, masih banyak objek wisata yang ditawarkan Pulau Bangka. Cobalah wisata religi ke Gua Maria Belinyu, di utara Pulau Bangka. Gua ini menggambarkan indahnya toleransi. Tepatnya di kota kecil Belinyu, ada objek wisata rohani yang ramai dikunjungi pada akhir pekan, yakni Gua Maria Belinyu. Oleh sejumlah travel agent, Gua Maria Belinyu bahkan selalu masuk daftar destinasi untuk dikunjungi.



"Bunda Maria Pelindung Segala Bangsa", itulah kalimat yang akan menyambut kita bila bertandang ke sana. Tulisan itu tertera pada sebuah batu berwarna hitam. Sebetulnya, itulah nama resmi gua ini, yakni Gua Maria Pelindung Segala Bangsa. Namun, karena terletak di kota kecil Belinyu, maka selanjutnya gua lebih terkenal dengan sebutan Gua Maria Belinyu. Pada zaman dahulu, tempat dimana Gua Maria Belinyu berdiri sekarang adalah tempat pelarian penduduk lokal pada zaman penjajahan Jepang. Seiring perjalanan waktu, sebuah keluarga yang sebelumnya menjadi pemilik sah tanah itu menghibahkan tanahnya ke Paroki Belinyu di bawah Keuskupan Pangkalpinang.


Menurut catatan yang ada di kawasan gua itu, pembangunan gua dimulai pada 8 Februari 1997 dan diresmikan pada 8 Desember 1999, setelah mengalami beberapa kali penghentian akibat krisis moneter. Saat memasuki kawasan Gua Maria Belinyu, kita akan disambut oleh hawa yang sejuk sekali. Maklum saja, Gua Maria Belinyu memang berada agak di atas ketinggian, yakni di atas Bukit Mo Thian Liang yang berarti Bukit Menggapai Langit.

Gua ini terdiri dari dua bagian, bagian bawah dan bagian atas, masing-masing dihubungkan jalan berkelok sarat makna yang dinamai jalan salib, yang menceritakan perjalanan Yesus Kristus membawa ajaran Tuhan. Gua Maria Belinyu selalu ramai dikunjungi wisatawan pada akhir pekan, apalagi pada bulan-bulan tertentu dimana umat Katholik menjalankan ibadahnya di gua itu. Bahkan, wisatawan yang datang pun banyak yang berasal dari luar negeri, begitu ujar seorang penjaga gua bercerita.

 
Sekalipun ini merupakan tempat bagi umat Katholik, namun siapa saja boleh masuk tanpa memandang suku dan agama. Itulah keindahan toleransi yang ada di Pulau Bangka. Seperti Gua Maria Belinyu ini saja misalnya, ternyata dibangun oleh seorang pemeluk agama Islam. Sama seperti Masjid Istiqlal di Jakarta yang dirancang oleh SF Silaban, yang juga bukan seorang Muslim. Nah, bila berlibur ke Pulau Bangka, siapa pun Anda bisa berkunjung ke tempat ini.

(Artikel yang sama juga bisa dibaca di travel.detik.com dengan judul "Ada Bunda Maria di Gua Belinyu Bangka" oleh penulis yang sama)

1 komentar: