Kamis, 11 Desember 2014

WEEKEND DI GUNUNGKIDUL, AYO KE PANTAI KUKUP

Bebagai pantai dan gua eksotis memang menjadi alasan banyak orang berlibur ke Gunungkidul, DIY di akhir pekan. Salah satu pantai di Gunungkidul yang menjadi primadona adalah Pantai Kukup. Ayo ke sana akhir pekan ini. Menyaksikan matahari terbit di ujung laut barangkali menjadi keinginan banyak orang. Saya, dan beberapa orang teman adalah beberapa dari sekian banyak orang itu. Itulah mengapa kemudian, menjelang tengah malam, kami berangkat dari pusat Kota Yogyakarta menuju Gunungkidul, salah satu kabupaten di DI Yogyakarta yang mempunyai banyak sekali pantai-pantai yang menawan. Adapun pantai yang menjadi tujuan pertama kami malam itu adalah Pantai Kukup.



Saya, Adam Wijaya Medantara, Hendri Septiawan, Mas Angga Rawijayadi, serta Anisa Rahardini, dan Eka Lestaria, sengaja berangkat malam-malam menuju Pantai Kukup hanya karena satu alasan, yakni menyaksikan sunrise keesokan paginya. Menggunakan mobil milik Hendri, menjelang tengah malam kami pun tiba di Pantai Kukup setelah melewati kurang lebih 2 jam perjalanan. Sesampainya, kami langsung mencari penginapan yang letaknya tak jauh dari bibir pantai. Kami memesan dua kamar, satu untuk perempuan, satunya lagi untuk laki-laki.

Niat untuk menyaksikan cantiknya matahari terbit di Pantai Kukup tiba-tiba sirna begitu saja, ketika tiba-tiba pula saat kami terbangun dari lelap, matahari sudah beranjak tinggi alias sudah pagi. Alamat, gagal sudah menyaksikan sunset pagi itu. Mungkin lantaran letihnya menempuh perjalanan malam. Apalagi, sebelumnya kami harus seharian kuliah, membuat kami terlampau lelap dalam tidur dan lupa akan niat utama. Padahal, Mas Angga dan Hendri yang malam itu entah tidur entah tidak, sudah berteriak-teriak membangunkan kami untuk segera melihat matahari pagi.



 
Ibarat kata pepatah, nasi sudah menjadi bubur, matahari sudah terlanjur meninggi. Namun tak mengapa, ada pepatah lain, tak ada rotan akar pun jadi, tak jadi menyaksikan matahari terbit, matahari yang sudah tinggi pun tak apa. Maka setelah masing-masing mandi, kami segera menuju bibir Pantai Kukup. Suasana masih sepi kala itu, belum banyak wisatawan yang datang. Wah, dari kejauhan saya mulai berdecak kagum akan paras Pantai Kukup yang elok. Apalagi pada sebuah sudut, ada dataran menjorok ke laut yang mirip Tanah Lot di Bali. Ombak khas pantai selatan Jawa menghempas kencang.
Sebelum menelusuri keindahan pantai, kami sarapan terlebih dahulu di sebuah warung. Adam, teman saya yang lain, membeli udang goreng yang masih hangat beberapa bungkus. Nikmat sekali rasanya, saya yang sudah lama tak menyantap makanan laut pun seolah menemukan oase di tengah padang pasir yang tandus, kala menyantap udang-udang itu seekor demi seekor.

Mumpung masih sepi, kami pun segera menuju dataran yang mirip Tanah Lot itu. Di atasnya, ada sebuah bangunan mirip pendopo. Pendopo itu sengaja dibangun, selain untuk  memperelok keindahan Pantai Kukup, tentu saja untuk tempat berteduh para wisatawan yang berkunjung ke Pantai Kukup. Dari atas dataran itu, dengan leluasa saya bisa menyaksikan Samudera Hindia yang lepas, perkasa bukan main. Alam di sekitarnya juga menyajikan pemandangan yang tak kalah rupawan. Air laut di bawah sana juga unik. Biarpun ombak kencang, namun ada bagian air laut yang tampak tenang-tenang saja, jernih pula. Orang-orang terlihat menangkap aneka hewan laut yang terlihat menepi.

Alam Indonesia memang luar biasa. Anisa Rahardini tiba-tiba berujar, "Jawa juga punya pantai yang cantik bukan? Cantik mana sama pantai di Bangka Belitung?" Saya tersenyum, lantas menjawab, "Sama-sama cantik, masing-masing pantai di Indonesia memiliki karakter yang berbeda, seperti pantai di Bangka Belitung yang berciri khas batu granit raksasa di setiap sudut pantai." Ya, Indonesia memang cantik. Salah satunya terepresentasi di Pantai Kukup, Gunungkidul Yogyakarta. Gagal melihat sunrise, bukan berarti tak bisa menikmati keindahannya bukan?

(Artikel yang sama juga bisa dibaca di Detik.Com dengan judul "Weekend di Gunungkidul, Ayo ke Pantai Kukup" oleh penulis yang sama)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar