Kamis, 06 November 2014

TAHUN BARU USAI, LANJUT LIBURAN KE GUA PINDUL


Seusai bergembira menyalakan kembang api di kawasan Malioboro, jangan buru-buru meninggalkan Yogyakarta. Usai Tahun Baru, Gua Pindul di Gunungkidul sudah menunggu wisatawan dengan sungai bawah tanah yang makin beken.

Setelah sempat tertunda beberapa kali, akhirnya kami berangkat ke Gua Pindul setelah keinginan itu sekian lama direncanakan. Saya datang bersama Anis, Adam, Eka dan Abang Ghoza. Gua ini berada di Kabupaten Gunungkidul, kabupaten paling selatan di Daerah Istimewa Yogyakarta.
 

Seperti yang saya ceritakan sebelumnya, sudah lama sebetulnya saya berkeinginan untuk datang ke gua yang namanya mulai populer di kalangan para pelancong. Namun apa hendak dikata, rencana itu selalu gagal oleh berbagai alasan yang tak bisa diceritakan satu demi satu, sebelum akhirnya rencana itu terwujud akhirnya. Nah, ini merupakan pengalaman pertama kali saya masuk lorong gua. Maklum, masa kecil saya banyak dihabiskan di tepi pantai. Tambahan pula, di tanah kelahiran saya mungkin memang tak ada gua. Sekalipun ada, sangat jarang dimasuki orang seperti gua-gua yang ada di Pulau Jawa. Itu sebabnya kemudian saya ingin sekali mengunjungi Gua Pindul. Selain pemandangan rongga Gua Pindul yang menurut banyak cerita menyajikan pemandangan tak biasa, saya penasaran serupa apa wujud gua itu sebenarnya.



Setelah menempuh perjalanan dari Kota Yogyakarta menuju lokasi, kami tiba di Gua Pindul kurang lebih satu jam perjalanan kemudian. Dalam perjalanan menuju gua, tiba-tiba ada seorang yang menyalip kami menggunakan kendaraan bermotor. Jangan takut, itu adalah orang bagian dari pengelola wisata Gua Pindul yang sengaja ditempatkan di sepanjang jalan utama untuk selanjutnya menuntun para pengunjung menuju lokasi. Masalah biaya juga jangan takut, mereka tak memungut biaya alias gratis!

Sesampainya di lokasi, tak membuang banyak waktu kami langsung menuju sebuah meja untuk menentukan trip apa saja yang akan kami jalani nanti. Akhirnya, kami sepakat untuk menelusuri Gua Pindul dan Sungai Oyo saja. Harga masing-masing fasilitas wisata itu adalah Rp 30.000 untuk Goa Pindul dan Rp 40.000 untuk rafting di Sungai Oyo. Hanya saja karena kami mahasiswa, kami dapat potongan masing-masing Rp 5.000, sehingga total keduanya tinggal Rp 60.000 per orang. Singkat cerita, kami langsung ke kamar ganti dan mengenakan baju khusus yang disediakan pengelola. Lalu bergegas menuju gua seraya membawa pelampung yang terbuat dari ban. Pelampung-pelampung itulah yang akhirnya membawa kami menelusuri Gua Pindul yang dialiri air di dalamnya.

Wah, airnya itu jernih sekali ternyata, dingin pula. Saya dan Adam, salah seorang teman saya, beberapa kali kami mencelupkan rambut ke dalamnya, sehingga kepala terasa sejuk bukan kepalang. Mas Yopi, yang menjadi pemandu kami kala itu dengan sangat sabar menjelaskan setiap detil bagian gua. Sesekali penjelasan itu diselingi ulah iseng Mas Yopi yang sontak mengundang gelak tawa.

Mulanya, saya mengira gua itu tempat yang menyeramkan dan ini memang sempat saya alami saat pelan-pelan pelampung yang membawa kami masuk rongga gua. Susana pertama yang saya tangkap adalah gua yang gelap gulita tanpa cahaya sedikitpun. Sang pemandu pun sesekali menunjuk detil gua dengan sebuah penerang di tangannya. Namun, beberapa saat kemudian, pemandangan berubah sebaliknya. Saya justru mendapatkan sisi lain sebuah gua. Selain air di dalamnya yang jernih juga keindahan dinding gua yang terukir secara alami. Apalagi beberapa meter kemudian, ada lubang di atap gua yang menjadi celah bagi cahaya untuk masuk dalam rongga gua. Cahaya itu menjadikan keindahan sebuah gua semakin terasa. Tepat di bawah celah itu, kami selanjutnya terjun bebas dari ketinggian menceburkan diri ke dalam air gua yang dalam lagi dingin.

 
Apakah cuma sampai di situ suasana unik sebuah gua? Alamak, ternyata masih ada lagi. Setelah kami keluar dari gua, ada semacam kawah kecil yang di dalamnya bersemayam air yang sangat jernih sekali. Sampai-sampai lantai gua seolah terlihat dari atasnya. Sebelum melanjutkan perjalanan, kami menceburkan diri ke dalam air yang jernih itu. Sejuk bukan main. Penasaran? Coba saja datang ke Gunungkidul, tak jauh dari pusat Kota Yogyakarta.

(Artikel yang sama juga bisa dibaca di www.detik.com dengan judul "Tahun Baru Usai, Lanjut Liburan ke Gua Pindul"oleh penulis yang sama)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar