Seusai bergembira menyalakan kembang api di kawasan Malioboro, jangan
buru-buru meninggalkan Yogyakarta. Usai Tahun Baru, Gua Pindul di
Gunungkidul sudah menunggu wisatawan dengan sungai bawah tanah yang
makin beken.
Setelah sempat tertunda beberapa kali, akhirnya kami berangkat ke Gua
Pindul setelah keinginan itu sekian lama direncanakan. Saya datang
bersama Anis, Adam, Eka dan Abang Ghoza. Gua ini berada di Kabupaten
Gunungkidul, kabupaten paling selatan di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Seperti yang saya ceritakan sebelumnya, sudah lama sebetulnya saya
berkeinginan untuk datang ke gua yang namanya mulai populer di kalangan
para pelancong. Namun apa hendak dikata, rencana itu selalu gagal oleh
berbagai alasan yang tak bisa diceritakan satu demi satu, sebelum
akhirnya rencana itu terwujud akhirnya. Nah, ini merupakan pengalaman
pertama kali saya masuk lorong gua.
Maklum, masa kecil saya banyak dihabiskan di tepi pantai. Tambahan pula,
di tanah kelahiran saya mungkin memang tak ada gua. Sekalipun ada,
sangat jarang dimasuki orang seperti gua-gua yang ada di Pulau Jawa. Itu
sebabnya kemudian saya ingin sekali mengunjungi Gua Pindul.
Selain pemandangan rongga Gua Pindul yang menurut banyak cerita
menyajikan pemandangan tak biasa, saya penasaran serupa apa wujud gua
itu sebenarnya.
Setelah menempuh perjalanan dari Kota Yogyakarta menuju lokasi, kami
tiba di Gua Pindul kurang lebih satu jam perjalanan kemudian. Dalam
perjalanan menuju gua, tiba-tiba ada seorang yang menyalip kami
menggunakan kendaraan bermotor. Jangan takut, itu adalah orang bagian dari pengelola wisata Gua
Pindul yang sengaja ditempatkan di sepanjang jalan utama untuk
selanjutnya menuntun para pengunjung menuju lokasi. Masalah biaya juga
jangan takut, mereka tak memungut biaya alias gratis!
Sesampainya di lokasi, tak membuang
banyak waktu kami langsung menuju
sebuah meja untuk menentukan trip apa saja yang akan kami jalani nanti.
Akhirnya, kami sepakat untuk menelusuri Gua Pindul dan Sungai Oyo saja.
Harga masing-masing fasilitas wisata itu adalah Rp 30.000 untuk Goa
Pindul dan Rp 40.000 untuk rafting di Sungai Oyo. Hanya saja karena kami
mahasiswa, kami dapat potongan masing-masing Rp 5.000, sehingga total
keduanya tinggal Rp 60.000 per orang. Singkat cerita, kami langsung ke
kamar ganti dan mengenakan baju
khusus yang disediakan pengelola. Lalu bergegas menuju gua seraya
membawa pelampung yang terbuat dari ban. Pelampung-pelampung itulah yang
akhirnya membawa kami menelusuri Gua Pindul yang dialiri air di
dalamnya.
Wah, airnya itu jernih sekali ternyata, dingin pula. Saya dan Adam,
salah seorang teman saya, beberapa kali kami mencelupkan rambut ke
dalamnya, sehingga kepala terasa sejuk bukan kepalang. Mas Yopi, yang menjadi pemandu kami kala itu dengan sangat sabar
menjelaskan setiap detil bagian gua. Sesekali penjelasan itu diselingi
ulah iseng Mas Yopi yang sontak mengundang gelak tawa.
Mulanya, saya mengira gua itu tempat yang menyeramkan dan ini memang
sempat saya alami saat pelan-pelan pelampung yang membawa kami masuk
rongga gua. Susana pertama yang saya tangkap adalah gua yang gelap
gulita tanpa cahaya sedikitpun. Sang pemandu pun sesekali menunjuk detil
gua dengan sebuah penerang di tangannya. Namun, beberapa saat kemudian, pemandangan berubah sebaliknya. Saya
justru mendapatkan sisi lain sebuah gua. Selain air di dalamnya yang
jernih juga keindahan dinding gua yang terukir secara alami. Apalagi
beberapa meter kemudian, ada lubang di atap gua yang menjadi celah bagi
cahaya untuk masuk dalam rongga gua. Cahaya itu menjadikan keindahan sebuah gua semakin terasa. Tepat di
bawah celah itu, kami selanjutnya terjun bebas dari ketinggian
menceburkan diri ke dalam air gua yang dalam lagi dingin.
Apakah cuma sampai di situ suasana unik sebuah gua? Alamak, ternyata
masih ada lagi. Setelah kami keluar dari gua, ada semacam kawah kecil
yang di dalamnya bersemayam air yang sangat jernih sekali. Sampai-sampai
lantai gua seolah terlihat dari atasnya. Sebelum melanjutkan perjalanan, kami menceburkan diri ke dalam air
yang jernih itu. Sejuk bukan main. Penasaran? Coba saja datang ke
Gunungkidul, tak jauh dari pusat Kota Yogyakarta.
(Artikel yang sama juga bisa dibaca di www.detik.com dengan judul "Tahun Baru Usai, Lanjut Liburan ke Gua Pindul"oleh penulis yang sama)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar