Berpijak di Gunungkidul tak hanya seru berpetualang di Gua Pindul atau menyisir semua pantai-pantainya. Bila ingin liburan beda akhir pekan ini, cobalah mengitari perkebunan tanaman kayu putih yang berada di dekat Sungai Oyo. Minyak
kayu putih, siapapun tampaknya familiar dengan yang satu itu. Maklum,
saat kondisi pertahanan tubuh sedikit turun, minyak ini selalu dijadikan
obat pertama yang menjadi rujukan. Namun, sedikit orang yang tahu
serupa apa tanaman yang kelak akan disuling menjadi minyak paling
berkhasiat untuk kesehatan itu.
Nah, berikut saya ceritakan saat
berpetualang mengitari perkebunan tanaman kayu putih, di sebuah tempat
di Gunungkidul, Yogyakarta. Semula, kami berpetualang menelusuri rongga
Gua Pindul, gua yang saat ini melejit namanya di kalangan para
pelancong. Setelahnya, saya dan empat orang lain yakni Anisa
Rahardini, Adam Wijaya Medantara, Mohammad Ghoza Farghani, dan Eka
Lestaria dari Ternate, menuju Sungai Oyo yang menjadi area petualangan
kami selanjutnya. Sepanjang jalan yang kami lewati, tampak pemandangan
ala Pulau Jawa pada umumnya berupa sawah hijau yang terhampar luas.
Pertengahan perjalanan, tiba-tiba kami melewati perkebunan yang tak biasa di mata saya. Awalnya saya mengira itu tanaman liar yang tumbuh kiri-kanan jalan. Namun ternyata tanaman itu berbaris rapi, seolah ada yang sengaja menanam dan merawatnya. Lantas, saya pun bertanya kepada teman-teman lain yang sudah lama tinggal dan memang asli orang Pulau Jawa. Sayang, mereka banyak yang geleng kepala. Maka akhirnya saya bertanya pada pemandu kami hari itu perihal tanaman itu. Menurut pemandu, itu tanaman yang kelak akan disuling menjadi minyak kayu putih. Saya tak percaya begitu saja, soalnya pemandu kami hari itu sering berbohong. Lalu beliau menyuruh saya membuktikan sendiri dengan memetik beberapa helai daun dari tanaman itu.
Pertengahan perjalanan, tiba-tiba kami melewati perkebunan yang tak biasa di mata saya. Awalnya saya mengira itu tanaman liar yang tumbuh kiri-kanan jalan. Namun ternyata tanaman itu berbaris rapi, seolah ada yang sengaja menanam dan merawatnya. Lantas, saya pun bertanya kepada teman-teman lain yang sudah lama tinggal dan memang asli orang Pulau Jawa. Sayang, mereka banyak yang geleng kepala. Maka akhirnya saya bertanya pada pemandu kami hari itu perihal tanaman itu. Menurut pemandu, itu tanaman yang kelak akan disuling menjadi minyak kayu putih. Saya tak percaya begitu saja, soalnya pemandu kami hari itu sering berbohong. Lalu beliau menyuruh saya membuktikan sendiri dengan memetik beberapa helai daun dari tanaman itu.
Seraya berpegangan di atas mobil yang terhempas di antara jalan yang berkelok dan penuh batu-batu, saya meraih beberapa daun dari tanaman itu lantas menciumnya. Hmm, harum! Ternyata benar itu tanaman kayu putih dengan nama latin M Leucacendra. Perkebunan itu lumayan luas ternyata. Sepanjang mata memandang yang terlihat barisan tanaman minyak kayu putih yang menghijau di antara langit siang itu yang membiru. Sesampai di tepi Sungai Oyo, saya tak langsung terjun ke sungai. Sebaliknya, saya malah masuk area perkebunan minyak kayu putih yang baru kali pertama saya temui itu. Wah, pengalaman yang luar biasa. Andapun dapat merasakannya saat berlibur ke Yogyakarta.
(Artikel yang sama juga bisa dibaca di travel.detik.com dengan judul "Weekend Beda di Gunungkidul, Susur Perkebunan Kayu Putih!" oleh penulis yang sama)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar