Ini adalah salah satu dari sekian
banyak travelling saya yang sangat melelahkan sekaligus menyenangkan, bukan
main senangnya. Mulanya saya sendiri sempat merasa tak yakin akhirnya bisa
menginjakkan kaki di area danau nan cantik di kawasan Taman Nasional Bromo
Tengger Semeru, Jawa Timur ini, Ranu Kumbolo namanya. Bukan apa-apa, sebelum
mendaki, kondisi badan saya terasa lemah, kurang makan mungkin, ditambah
perjalan jauh Yogyakarta ke Malang.
Sebetulnya nama
Ranu Kumbolo sudah lama popular, apalagi di kalangan para pecinta alam seperti
pendaki gunung, namun nama itu kian popular seiring melejitnya film yang
diproduseri Sunil Soraya dengan judul 5CM yang diadaptasi dari novel dengan
judul yang sama karya penulis Donny Dhirgantoro. Dan, dari film itu pulalah
akhirnya saya bersama beberapa orang teman terinspirasi untuk menginjakkan kaki
sampai kesini. Segala persiapan pun dilakukan, terutama peralatan yang akan
digunakan selama berada di Ranu Kumbolo, apalagi rencananya kami harus bermalam
di kawasan yang sangat dingin ini selama dua malam.
Hari yang telah direncanakanpun tiba. Habis magrib, kami berenam orang menuju Stasiun Tugu Yogyakarta, menunggu Kereta Api Prambanan Expres atau yang lebih dikenal dengan sebutan Pramex saja. Enam orang yang saya maksud antara lain Anisa Rahardini, Titis Restuning Kartika, Annisa Rahmah, Dhuma Melinda Harahap, dan Mohammad Ghoza Farghani. Sedang teman yanng satu lagi menunggu di Solo, Reza namanya. Sesuai jadwal yang tertera di tiket yang sudah kami beli, rencananya Kereta Api Pramex akan membawa kami menuju Stasiun Balapan Solo sekitar pukul 7 malam. Oleh karena ada kendala apa, melalui pengeras seuara yang dipasang pada setiap sudut stasiun kebanggan orang Kota Gudeg ini, kereta yang akan kami tumpangi mengalami keterlambatan.
sampe puncak ga wan ???
BalasHapus