Rabu, 25 September 2013
Jumat, 20 September 2013
KOTA SUNGAILIAT, BANGKA, THE FRESH CITY IN BANGKA
Ini dia kota favorit saya di Pulau Bangka, Kota Sungailiat namanya. Dari kecil saya sudah jatuh cinta dengan kota ini. Alasannya cukup sederhana barangkali. Saya menyukai ibukota Kabupaten Bangka 9Induk) ini kotanya yang bersisih, tertata begitu apik, dan inilah yang membuat kota ini begitu menarik, setidaknya bagi saya. Piala Adipura pun sering diterima kota ini dari Kementrian Lingkungan Hidup RI.
Kamis, 19 September 2013
BANGKA BOTANICAL GARDEN (BBG), OASE TERSEMBUNYI DI PULAU BANGKA
Alam Pulau Bangka sebagian rusak akibat pertambangan timah yang tak terkendali. Tapi pulau ini rupanya masih menyimpan ruang hijau untuk wisatawan yang ingin menghirup udara segar di Bangka Botanical Garden. Dari atas pesawat, tampak wajah Pulau Bangka yang berlubang-lubang bekas galian timah. Namun, di balik itu semua masih ada kawasan elok yang dulunya merupakan lahan bekas tambang timah yang terbengkalai. Kini, kawasan yang semula bagai tak bernyawa itu berubah menjadi tempat wisata yang setiap akhir pekan ramai dikunjungi wisatawan. Tempat itu adalah Bangka Botanical Garden atau yang oleh masyarakat setempat karib disebut BBG saja.
Awalnya, mungkin Anda tidak percaya begitu saja bila BBG berdiri di atas lahan tak terurus yang tak sedap dipandang mata. Saya pun demikian. Namun kemudian pelan-pelan saya mulai memahaminya ketika Pak Johan Ridwan Hasan, pemilik BBG bercerita panjang lebar, saat saya dan Harianto alias Acing, Yulistia Kabari dan Dewi Atikah, berkunjung ke sana. Beliau tak sekedar bercerita, tetapi juga memperlihatkan kepada kami sejumlah dokumentasi yang menceritakan perjalanan sehingga lahirnya BBG, lengkap dengan sejumlah gambar. Itulah upaya beliau yang selanjutnya mengantar beliau menyabet Piala Kalpataru dari Presiden RI beberapa tahun yang lalu.
Pak Johan orangnya ramah sekali. Saat ke BBG, sebelum berkeliling BBG yang asri, kami disambut beliau di sebuah pendopo di dalam kawasan BBG yang menjadi pusat beliau memantau perkembangan BBG. Beliau dengan senyum yang selalu mengembang menjawab pertanyaan yang kami ajukan. Tentunya perihal inisiatif membangun BBG ini. Alasannya barangkali terdengar sederhana. Namun butuh tindakan besar untuk meweujudkannya, yakni menjaga alam Pulau Bangka agar tetap elok dipandang.
Setelah bercakap-cakap dengan beliau, kami pun diberi kesempatan oleh beliau untuk menengok dan memegang secara langsung Piala Kalpataru yang beliau terima. Wah, ini momentum langka. Mudah-mudahan suatu saat kelak saya juga bisa menerima piala yang sama, saya berpikir dalam hati. Satu per satu dari kami pun mengabadikan kesempatan memegang Piala Kalpatru itu dalam jepretan lensa kamera. Sebelum akhirnya berfoto bersama sang pemilik piala, Bapak Johan Ridwan Hasan. Akhirnya, setelah bercakap-cakap dengan pemilik BBG, kami pun berkeliling area menikmati sejuknya cuaca dalam BBG yang hijau. Areanya luas sekali. Pohon-pohon aneka rupa ditanam berbaris begitu rapi.
Pada sebuah sisi yang menjadi kawasan pertama kali BBG dikembangkan, kita bisa menyaksikan keindahan pohon cemara laut yang ditanam begitu rapi di kiri kanan jalan yang mengitari kolam-kolam ikan di tengahnya. Cantik bukan main! Sehingga maklum saja bila bagian ini menjadi primadona bagi sejumlah fotografer dan pasangan pengantin yang hendak menikah. Banyak di antara mereka yang mengambil foto pra nikah dengan latar pohon-pohon ini.
Di samping itu, kita juga bisa melihat perkebunan buah naga, serta perkebunan tanaman lain yang ragamnya begitu banyak, termasuk aneka sayur mayur. Selain aneka tanaman, di BBG juga ada peternakan sapi yang jumlahnya banyak sekali. Susu-susu yang diperas dari sapi-sapi itu pun bisa kita nikmati langsung di sini, dan itu gratis! Kata seorang pengelola, susu-susu itu pun rutin dibagikan kepada anak-anak sekolah di Pangkal Pinang.
Anda yang hobi memancing pun bisa menyalurkannya pada sebuah kolam. Di sana, kita bisa menyewa sebuah pondok yang kelak akan kita gunakan untuk menikmati ikan hasil pancingan kita. Wah, luar biasa bukan? Di tengah alam Pulau Bangka yang porak poranda karena pertambangan timah, ternyata ada kawasan asri nan hijau di antaranya. Sekarang, Anda pun bisa menikmatinya. Bangka Botanical Garden terletak di Pangkal Pinang, sebelah kiri sebelum pintu masuk Pantai Pasir Padi. Jangan khawatir, tidak ada tiket masuk di sini. Kita cukup meinggalkan KTP untuk satu rombongan. Letih setelah keliling BBG? Ada cafe di pintu keluar BBG yang menyajikan minuman yang diproduksi dari BBG. Salam traveler!
Artikel yang sama juga bisa dibaca di Detik Travel http://travel.detik.com/read/2013/12/02/182300/2423090/1025/4/bangka-botanical-garden-oase-tersembunyi-di-pulau-bangka#menu_stop dengan judul "Bangka Botanical Garden, Oase Tersembunyi di Pulau Bangka" oleh penulis yang sama.
Langganan:
Postingan (Atom)