Selasa, 03 Februari 2015

ASYIKNYA BELANJA SUVENIR DI PUTRAJAYA MALAYSIA

Jalan-jalan ke pusat pemerintahan Malaysia di Putrajaya, wisatawan tidak hanya disuguhi danau buatan dan aneka gedung pemerintah. Di Putrajaya, wisatawan juga tetap bisa membeli suvenir khas bertema Malaysia. Yuk belanja! Selama ini, kawasan Putrajaya di Malaysia dikenal sebagai pusat pemerintahan Negeri Jiran, setelah mengambil alih fungsi dari Kuala Lumpur sebagai ibukota negara pada tahun 1995 yang lalu. Sekalipun demikian, bukan berarti kawasan ini tertutup untuk sejumlah wisatawan yang datang. Bahkan, akhir-akhir ini, di samping menjalankan fungsinya sebagai pusat kegiatan pemerintahan, kawasan ini dikenal sebagai salah satu destinasi wisata andalan Malaysia. Hal ini dapat dilihat di setiap sudut Putrajaya yang dipenuhi bas persiaran (bus pariwisata di Indonesia), dan sejumlah mobil pribadi para pengunjung.




Pada sebuah kesempatan bersama teman lain pemenang d'traveler of the Year 2013 dari detikTravel, kami pun kembali ke Putrajaya setelah mengikuti kegiatan di Asian Aviation Centre of Exellence di Sepang. Dari jauh, sebelum masuk komplek Putrajaya, saya melihat gedung-gedung pemerintahan yang menjulang tinggi. Pohon-pohon, terutama pohon kelapa sawit yang merupakan simbol hasil pertanian Malaysia, melambai-lambai di kiri-kanan jalan. Semakin dekat, semakin terlihat kegagahan Putrajaya sebagai potret kejayaan Malaysia sebagai kekuatan baru di Asia. Sesekali, selain mobil yang kami tumpangi, mobil pariwisata lain pun melintas, pun menuju pusat utama Putrajaya, yakni kantor Perdana Menteri dan Masjid Putra dengan menara yang menjulang tinggi.

Akhirnya, sampailah kami di pusat utama Putrajaya. Saya langsung menengok k eatas, mengikuti arah menara mesjid yang tinggi tak terkira. Lalu saya membuang pandangan saya ke sisi lain, kantor Perdana Menteri dengan atap berbentuk kubah sebuah masjid, dan dinding bergaya Eropa. Sungguh sebuah pusat pemerintahan yang dirancang untuk merancang masa depan sebuah negara bernama Malaysia. Lalu, saya berjalan-jalan menuju arah dimana danau buatan berada. Menurut Mak Cik yang menjadi guide kegiatan kami hari itu, danau itu merupakan danau buatan yang sengaja dibangun pemerintah Malaysia untuk menambah keelokan Putrajaya. Sungguh elok nian rupanya, ditambah beberapa jembatan yang menyeberang di atasnya.

Saya terus berjalan. Sesampai di sebuah tepian yang dibatasi sebuah pagar besi, saya melihat orang-orang muncul dari sebuah lorong. Penasaran, saya melongok. Oh, ternyata ada tangga berjalan menuju sebuah tempat yang ada di bawah sana. Saya pun langsung menuju tempat itu, setelah sebelumnya menikmati keindahan Putrajaya dari lantai atas yang ternyata adalah atap dari bagian bawah yang saya tuju itu. Orang-orang ramai sekali di sana. Saya semakin penasaran. Ternyata di bawah sana ada sejumlah warung yang menjaja aneka ragam makanan khas Malaysia.



Nah, satu lagi yang membuat saya senang, ternyata di situ juga dijual aneka suvenir khusus para wisatawan yang datang. Bagaimana tidak senang, setelah mengikuti rangkaian kegiatan, akhirnya saya pun berkesempatan membeli oleh-oleh ala kadarnya untuk dibawa pulang ke Tanah Air tercinta. Paling tidak, ada kenang-kenangan bila saya pernah menginjakkan kaki di Malaysia. Mulanya, saya hanya melihat-lihat saja. Aneka rupa suvenir dijual pada sebuah sudut, seperti gantungan kunci, baju bertuliskan Malaysia, miniatur Petronas Twin Tower, dan masih banyak yang lainnya lagi. Singkat cerita, sebelum kami harus kembali ke Terimnal LCC Kuala Lumpur Interntional Airport (KLIA) di Sepang untuk pulang ke Indoneisa, saya membeli beberpa suvenir pada seorang ibu-ibu yang saya panggil Mak Cik. Putrajaya tak hanya sebgai pusat administrasi Malaysia ternyata, tetapi juga kawasan yang menjual suvenir khas mereka. Sampai jumpa lagi, Putrajaya!

(Artikel yang sama juga bisa dibaca di detik.com dengan judul "Asyiknya Belanja Suvenir di Putrajaya Malaysia" oleh penulis yang sama)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar